MAIN QUOTE$quote=Steve Jobs

MAIN QUOTE$quote=Steve Jobs

Breaking News

Pilkada Prestasi Seluruh Rakyat

Sejarah kembali bergulir di Kabupaten Pekalongan. Untuk ketiga kalinya warga kabupaten ini sukses memilih kepala daerahnya, Bupati dan Wakil Bupati periode 2011-2016.


Kamis, 19 Mei 2011 lalu, Bupati Pekalongan Dra. Hj. Siti Qomariyah, terlihat sumringah. Dalam balutan batik coklat yang dipadu kerudung warna coklat susu, ia menghampiri tamu-tamunya di ruang tunggu. Senyumnya mengembang sambil menyapa para tamu, rakyat Kabupaten Pekalongan yang datang untuk bersilaturahmi.

"Setiap hari rakyat datang bersilaturahmi. Meskipun saya kalah dalam Pilkada, mereka tetap menganggap saya sebegai Bupati Pekalongan sampai tiba hari pelantikan," katanya.

Jelas sekali ia tidak pernah melupakan Pemilukada yang baru digelar di Kabupaten Pekalongan. Padahal dalam pesta politik yang melibatkan seluruh rakyat itu ia mengalami kekalahan yang membuatnya akan kehilangan jabatan sebagai Bupati Pekalongan. Logika formal mungkin akan menganggap tidak seharusnya ia tetap melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Kepala Daerah. Karena hasil Pemilukada itu menjadi tanda bahwa ia tidak perlu lagi memikirkan rakyat layaknya seorang Kepala Daerah.

Tapi, jiwa besarnya sebagai seorang pemimpin benar-benar ditunjukkan. Kekalahan dalam Pemilukada bukan alasan untuk mengabaikan tanggung jawab. Ia tetap menjalankan tugas-tugasnya sebagaimana biasa. Bekerja seolah-olah tidak ingin menyia-nyiakan sisa waktunya untuk tetap mengabdikan diri bagi kepentingan masyarakat.
Seperti biasa, ia luangkan waktu menemui masyarakat yang datang ke rumah dinas.

Mendengarkan keluhan mereka terkait ragam persoalan yang dihadapi masyarakat di lingkungannya. Ia juga tetap masuk kantor, menjalankan berbagai agenda kerja yang tertunda selama proses Pemilukada berlangsung. Terakhir, Jumat, 20 Mei 2011, ia tampil sebagai inspektur upacara saat peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Alun-Alun Kota Kajen.

"Setelah pelantikan Bupati terpilih, saya akan kembali ke lingkungan lama saya," kata Siti Qomariah yang merupakan staff pengajar di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan.

Drs. Hj. Siti Qomariah menjadi incumbent dalam Pemilukada yang digelar 1 Mei 2011 lalu. Ia berpasangan dengan wakilnya, Riswadi. Pasangan ini didukung oleh partai-partai politik yang memeroleh kursi besar di DPRD Kabupaten Pekalongan.

Namun, manakala Ketua KPUD Kabupaten Pekalongan, Dwi Mei Narna, mengumumkan hasil Pemilukada, pasangan incumben ini hanya menempati posisi kedua. Perolehan suaranya sebesar 35,7% atau 166.210 suara. Kalah jauh dibandingkan perolehan pasangan Drs. H. Amat Antono M.Si--Fadia Arafiq yang mencapai 54,76% atau dipilih oleh 254.762 jiwa.
Bagi Siti Qomariyah, menang atau kalah dalam Pemilukada bukan persoalan utama. Yang terpenting, Pemilukada berjalan lancar, tertib, dan aman sehingga masyarakat Kabupaten Pekalongan bisa memiliki Bupati-Wakil Bupati yang sesuai dengan harapan mereka. "Pemilukada yang baru digelar berjalan secara ideal. Ini akan menjadi contoh baik bagi masyarakat di kemudian hari," katanya.

Jiwa besar Siti Qomariyah untuk menerima kekalahan pantas jadi tauladan bagi masyarakat Kabupaten Pekalongan. Sikap seperti ini akan membuat roda pembangunan daerah menjadi lebih cepat bergulir.

Tak cuma Siti Qomariyah, incumbent yang kalah dalam Pemilukada, namun menerima kekalahan itu sebagai hal yang wajar dalam berdemokrasi. Ir. Wahyu Pontjoh N, MT, incumbent wakil Bupati Pekalongan yang sebelumnya berpasangan dengan Siti Qomariyah, juga legowo menerima kekalahannya. Wahyu Pontjoh N. mencalonkan diri sebagai Bupati Pekalongan periode 2011-2016 berpasangan dengan dr. Broto Rahardjo. Namun, pasangan nomor urut 2 ini hanya memeroleh 4,2% suara atau dipilih 19.683 orang.

Rabu, 18 Mei 2011, Ir. Wahyu Pontjoh terlihat sumringah ketika mengikuti pengajian di Pondok Pesantren At Taufiqy yang diasuh K.H. A. Taufiqurrohman di Rowo Kembu, Wonopringgo. Ia rutin mengikuti pengajian setiap Rabu malam di pondok pesantren itu. Sikapnya yang ceria kentara sekali bahwa ia tidak terlalu memikirkan kekalahannya dalam Pemilukada Kabupaten Pekalongan. Seperti biasa setiap Rabu malam, ia mengikuti pengajian dengan hikmat.

Begitu juga sikap yang ditunjukkan pasangan nomor urut 1, Imam Jamhuri-Cashuri. Pasangan inidipilih oleh 8.395 jiwa atau mengantongi 1.8% suara. Kekalahan dalam Pemilukada tidak membuat pasangan merasa dirugikan. Sebaliknya, mereka bersyukur telah terlibat dalam Pemilukada Kabupaten Pekalongan, sehingga menjadi lebih paham dinamika proses demokrasi yang berlangsung di kabupaten itu.

Bagi mereka, proses demokrasi yang melibatkan seluruh rakyat Kabupaten Pekalongan ini menjadi pengalaman berharga tentang bagaimana sebuah pesta demokrasi bisa berlangsung secara damai, tertib, dan aman. Padahal, di daerah lain, Pemilukada justru menyisahkan persoalan pelik yang dapat mengancam integritas sosial masyarakat.

Sukses pelaksanaan Pemilukada Kabupaten Pekalongan menjadi sejarah baru bagi hidup Drs. H. Amat Antono. Mantan Bupati Pekalongan ini kembali terpilih menjadi Bupati Pekalongan untuk periode 2011-2016. Berpasangan dengan Fadia Arafiq, SE sebagai Wakil Bupati, pasangan nomor urut 4 ini memperoleh 254.762 suara (54.76%).

Ditemui di Posko Adil (Antono-Fadiah) di Karanganyer, Jumat, 20 Mei 2011 lalu, Antono mengakui sukses Pemilukada Kabupaten Pekalongan bukan sukses dirinya. Tapi, sukses seluruh masyarakat sekaligus sukses seluruh stake holder panitia pelaksana Pemilukada. "Seluruh stake holder panitia penyelenggara Pemilukada mampu bekerja sama menciptakan pesta demokrasi yang aman dan tertib," kata Antono.

Dengan hasil Pemilukada yang tak meninggalkan masalah, Antono yakin akan memudahkan bagi seluruh rakyat Kabupaten Pekalongan untuk melanjutkan pembangunan daerah. Sebab, pembangunan daerah hanya bisa berjalan dalam situasi yang aman dan tertib. “Semula kita mengkhawatirkan adanya konflik mengingat di daerah-daerah lain Pemilukada selalu menimbulkan konflik berkepanjangan. Ternyata kekhawatiran itu tidak terjadi dan ini hal yang positif bagi dinamika pembangunan daerah,” kata Antono.

No comments

Terima kasih atas pesan Anda