TAK ADA LAGI
Tak ada lagi dirimu
tak ada lagi daftar belanja
Semua yang kutanam
seperti ingatan
saat pertama kau kusapa
telah kutebas
tinggal lahan kosong
yang gersang
dan kau boleh mengajak siapa saja
untuk menanam ingatan lain
bersama-sama
Tak ada lagi dirimu
tak ada lagi daftar keluhan
tak ada ingatan padamu
Kau akan tahu, tak akan ada
laki-laki yang begitu setia
menanam ingatan
di lahan gersang milikmu
dengan setumpuk keluhan
yang membusuk dan berlalat
di setiap sudut kenangan
Tak ada lagi dirimu
juga tak ada yang meragukanku
satu-satunya yang selalu kuingat
kilatan mata pisau
yang tersimpan di matamu
dan mungkin akan selalu jadi puisi
yang tertanam sebagai ingatan
tentang seseorang yang pernah salah pilih
Tak ada lagi dirimu
maka tak ada yang menakutkanku
Sipirok, ix-2011
SEBUAH JEJAK
Sebuah jejak kau temukan di halaman rumahmu. seseorang
dari dalam rumah telah keluar, melangkah terburu-buru
ke arah cahaya yang gemilang. --ia tak membawa apa-apa
sebab jejak itu tak tertancap begitu dalam--
seseorang mengaku melihatnya berjalan kepayahan
menanggung beban berat yang menyesaki kepala.
tapi kau mengeluh orang itu telah membawa pergi
setumpuk bintang yang malam tadi menyala dalam mimpimu
dan meninggalkan bangkai bintang-bintang yang membusuk
di sudut kamar tidurmu.
Jakarta, ix-2011
Tak ada lagi dirimu
tak ada lagi daftar belanja
Semua yang kutanam
seperti ingatan
saat pertama kau kusapa
telah kutebas
tinggal lahan kosong
yang gersang
dan kau boleh mengajak siapa saja
untuk menanam ingatan lain
bersama-sama
Tak ada lagi dirimu
tak ada lagi daftar keluhan
tak ada ingatan padamu
Kau akan tahu, tak akan ada
laki-laki yang begitu setia
menanam ingatan
di lahan gersang milikmu
dengan setumpuk keluhan
yang membusuk dan berlalat
di setiap sudut kenangan
Tak ada lagi dirimu
juga tak ada yang meragukanku
satu-satunya yang selalu kuingat
kilatan mata pisau
yang tersimpan di matamu
dan mungkin akan selalu jadi puisi
yang tertanam sebagai ingatan
tentang seseorang yang pernah salah pilih
Tak ada lagi dirimu
maka tak ada yang menakutkanku
Sipirok, ix-2011
SEBUAH JEJAK
Sebuah jejak kau temukan di halaman rumahmu. seseorang
dari dalam rumah telah keluar, melangkah terburu-buru
ke arah cahaya yang gemilang. --ia tak membawa apa-apa
sebab jejak itu tak tertancap begitu dalam--
seseorang mengaku melihatnya berjalan kepayahan
menanggung beban berat yang menyesaki kepala.
tapi kau mengeluh orang itu telah membawa pergi
setumpuk bintang yang malam tadi menyala dalam mimpimu
dan meninggalkan bangkai bintang-bintang yang membusuk
di sudut kamar tidurmu.
Jakarta, ix-2011
RUMAHKU
Ke dalam rumahku yang gelap oleh kesunyian, cahaya yang jelita
datang bertamu dan melepaskan senyuman yang dikenakannya
tubuhnya yang telanjang seperti pualam berpijar-pijar. rumahku benderang
melangkah cahaya yang jelita itu begitu gemulai. irama langkahnya seperti musik yang dihasilkan sebuah piano. rumahku yang menyala-nyala jadi riuh
dari luar orang lain melihat aku dan cahaya yang jelita itu sedang berdansa
dari tubuh kami yang berkeringat, kenangan berlahiran, meloncat-loncat
begitu bahagia. melampaui waktu, menjadi waktu, dan fajar
terbit berlimpah-limpah.
Rumahku tidak lagi gelap oleh kesunyian setelah cahaya yang jelita
merebahkan tubuhnya di ranjang.
Ke dalam rumahku yang gelap oleh kesunyian, cahaya yang jelita
datang bertamu dan melepaskan senyuman yang dikenakannya
tubuhnya yang telanjang seperti pualam berpijar-pijar. rumahku benderang
melangkah cahaya yang jelita itu begitu gemulai. irama langkahnya seperti musik yang dihasilkan sebuah piano. rumahku yang menyala-nyala jadi riuh
dari luar orang lain melihat aku dan cahaya yang jelita itu sedang berdansa
dari tubuh kami yang berkeringat, kenangan berlahiran, meloncat-loncat
begitu bahagia. melampaui waktu, menjadi waktu, dan fajar
terbit berlimpah-limpah.
Rumahku tidak lagi gelap oleh kesunyian setelah cahaya yang jelita
merebahkan tubuhnya di ranjang.
0 #type=(blogger)
Terima kasih atas pesan Anda