METAMORFOSA
jalan menuju rumahku terasa lebih mulus dari yang aku bayangkan
tak ada ceruk, tikungan tajam, dan tanjakan
yang memaksaku tertatih
angin bertiup membawa aroma sawah, getah pohon pinus,
dan dingin kabut meniti
di pucuk dedaun sepanjang bukit-bukit hijau
aku berteriak menangkap kelebat kenangan
di kaki gunung sibualbuali hingga terkelupas
semua perih perjalanan
dari telapak kakiku. malam perlahan menggulung jubahnya
pagi mekar di ufuk timur ketika siul
burung-burung menghamburkan cahaya
mahaterang. bumi terbuka bagi segala doa
langit yang bening itu
seolah siap menerima tanganku
menuliskan puisi.
aku tahu waktu segera mengemas musim sunyi
ke dalam masa laluku. maka kupuja
masa depan dengan cinta dan kutanggalkan
semua pakaianku
saat seekor kupu-kupu menuntun
kepalsuan dan dusta
telah kulucuti. aku telanjang
mendatangimu aku menangisi
kelahiranku kembali. seperti anak
yang lama pergi tanah-tanah membuka tangannya.
Sipirok, vi--2008
0 #type=(blogger)
Terima kasih atas pesan Anda