METAMORFOSA

by - June 07, 2008

jalan menuju rumahku terasa lebih mulus dari yang aku bayangkan
tak ada ceruk, tikungan tajam, dan tanjakan
yang memaksaku tertatih

angin bertiup membawa aroma sawah, getah pohon pinus,
dan dingin kabut meniti
di pucuk dedaun sepanjang bukit-bukit hijau

aku berteriak menangkap kelebat kenangan
di kaki gunung sibualbuali hingga terkelupas
semua perih perjalanan
dari telapak kakiku. malam perlahan menggulung jubahnya

pagi mekar di ufuk timur ketika siul
burung-burung menghamburkan cahaya
mahaterang. bumi terbuka bagi segala doa
langit yang bening itu
seolah siap menerima tanganku
menuliskan puisi.

aku tahu waktu segera mengemas musim sunyi
ke dalam masa laluku. maka kupuja
masa depan dengan cinta dan kutanggalkan
semua pakaianku

saat seekor kupu-kupu menuntun
kepalsuan dan dusta
telah kulucuti. aku telanjang

mendatangimu aku menangisi
kelahiranku kembali. seperti anak
yang lama pergi tanah-tanah membuka tangannya.

Sipirok, vi--2008

You May Also Like

0 #type=(blogger)

Terima kasih atas pesan Anda